Wednesday, October 7, 2009

Gerakan "Quran Suci", kesamaannya dengan NII KW IX?

source : http://gerakankahfi.blogspot.com/search/label/inkarussunah
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.


Keselamatan atas mereka yang mengikuti petunjuk.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Qs. 5 al-Maaidah ayat 3)

Ayat diatas merupakan suatu dalil naqly yang bersifat pasti tentang kesempurnaan ajaran Islam yang sudah diturunkan kepada manusia melalui Rasulullah Muhammad SAW. Dengan adanya pernyataan tersebut maka segala bentuk perbuatan, lebih-lebih yang berorientasikan kepada peribadahan vertikal kepada Allah haruslah sesuai dengan apa yang sudah ditentukan didalam kitab suci al-Qur'an itu sendiri.

Tidak ada lagi penyempurnaan-penyempurnaan yang harus dilakukan terhadap agama ini oleh siapapun dan dimasa kapanpun juga setelah hari dimana ayat tersebut diatas turun. Tidak ada kecacatan maupun kekurangan dari Islam yang dibawa oleh Muhammad sehingga memerlukan tangan-tangan diluarnya untuk menutupi kelemahan tersebut sehingga dapat membenarkan berbagai klaim kerasulan atau kenabian sesudahnya yang dilontarkan oleh banyak manusia diluar beliau SAW. Praktis karena itupula maka apa yang dinyatakan dalam surah al-Ahzaab ayat 40 tentang pernyataan Muhammad selaku Khotamannabiyyin telah terpenuhi dengan sendirinya.

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-lakipun diantara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. 33 al-Ahzaab ayat 40)


Fase-fase kegelapan telah hilang dengan diutusnya Muhammad serta penyempurnaan ajaran yang dibawa olehnya.

Katakanlah : "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan terulangi". (Qs. 34 Sabaa' ayat 49)

Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Qs. 17 al-Israa ayat 81)


Kebenaran adalah sesuatu yang sifatnya pasti dan tidak mungkin bercampur dengan kebatilan meski sedikitpun sebagaimana kebenaran tersebut dinyatakan sendiri terhadap wahyu al-Qur'an.

Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Qs. 41 Fushishilat ayat 42)


Dengan demikian, bila ada yang dengan angkuhnya berkata bahwa dia adalah seorang utusan Tuhan yang diperintahkan untuk memurnikan ajaran Islam melalui pembatalan sejumlah hukum-hukum yang sudah ditetapkan oleh al-Qur'an melalui Muhammad Rasul Allah, tentu pernyataan yang seperti itu adalah pernyataan yang batil adanya.

Hari-hari terakhir ini semakin marak saja bermunculan gerakan-gerakan yang mengatasnamakan kebenaran agama ditengah masyarakat. Bermacam-macam pola dan pemahaman yang mereka ajukan, ada yang mengekor pada gerakan-gerakan pendahulunya dan ada pula yang bersifat baru dengan mengambil baju penyatuan agama (seperti konsep Baha'i) atau liberalisme.

Pada umumnya gerakan-gerakan itu terbagi atas Mahdiyah (konsep mengenai Imam Mahdi atau Ratu Adil), Messianisme (Ratu adil dengan meminjam nama Isa al-Masih), ada pula percampuran antara Mahdiyah dan Messianisme (misalnya gerakan Ahmadiyah dan Salamullah alias Lia Eden), ada yang bersifat Prophetic (paham kenabian baru misalnya al-Qiyadah al-Islamiah alias kelompok al-Qur'an suci, gerakan Ahmadiyah Qadiyan dan sebagainya).

Isu-isu yang dilontarkan lebih banyak kepada ketimpangan sosial yang dihadapi oleh masyarakat pada setiap masanya sehingga membuat sekelompok orang beragama merasa kecewa terhadap agamanya sendiri atau lebih tepatnya lagi kepada sistem keberagamaan yang dianut serta digembar-gemborkan pada komunitas mereka.; Agama yang selama ini oleh mereka diyakini sebagai jalan keluar dari semua permasalahan dan agama yang selama ini mereka yakini mampu mendidik manusia kepada moralitas yang baik, pada praktek dilapangan justru menimbulkan kemudharatan yang dibuktikan dengan semakin menjadi-jadinya kerusakan akhlak, pertumpahan darah, penghancuran alam semesta dan lain sebagainya.

Terkadang tidak bisa disalahkan timbulnya gerakan-gerakan tersebut pada dasarnya berawal dari kebekuan (stagnanisasi) serta adanya polarisasi dalam umat Islam sendiri didalam memahami dan mengaktualkan ajaran agamanya terlebih dalam pemahaman al-Qur'annya. Jadi istilahnya gerakan ini merupakan gerakan pemberontakan.

Muhammad SAW tidak bisa disalahkan atas semua penyimpangan yang ada terhadap ajaran yang beliau bawa sama seperti Isa al-Masihpun tidak bisa dikambing hitamkan sebagai pembuat keonaran hanya karena umat sepeninggal beliau melakukan intervensi maupun distorsi terhadap risalah-risalah ilahiah yang sudah disampaikan.

Adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Qs. 5 al-Ma'idah ayat 117)


Apabila kita mundur kebelakang, maka dimasa awal Islam, perpecahan itu sendiri sudah ada sejak generasi pertama (awwalun) yang konon disebut-sebut sebagai generasi terbaik, dimulai dari timbulnya gerakan Syi'ah yang merupakan pemberontakan terhadap sikap sejumlah sahabat dalam suksesi kepemimpinan dihari wafatnya Rasulullah SAW yang dianggap sebagai bentuk penzaliman terhadap hak-hak Imamiah atau kekhalifahan para Ahli Bait Nabi dibawah kepemimpinan Ali bin Abu Thalib dan keturunannya.

Memang gerakan tersebut berhasil diredam sendiri oleh Ali bin Abu Thalib dan kedua puteranya Hasan dan Husien (dua cucunda tercinta Nabi Muhammad SAW), tetapi tidak bisa dipungkiri perselisihan yang sudah mulai terbentuk antara kubu pencinta Ahli Bait dengan kubu rezim Abu Bakar, Umar dan Usman ini adalah awal dari keberuntunan perselisihan sesudahnya.

Ketika perang antara Imam Ali sebagai khalifah umat Islam yang syah melawan pemberontakan Muawiyah bin Abu Sofyan dengan hasil akhir tahkim (perdamaian), timbullah gerakan Khawarij yang tidak puas dengan sikap sang Imam sehingga kelak pada satu subuh disuatu bulan Ramadhan, gerakan Khawarij ini berhasil membunuh Imam Ali bin Abu Thalib.

Pasca terbunuhnya suami dari puteri Rasulullah ini, maka perpecahan didalam Islam tidak lagi bisa dibendung, perpecahan yang semuanya berawal dari rasa ketidakpuasan antara satu pihak dengan pihak yang lain, pemberontakan yang muncul dari tidak terlindunginya hak-hak yang lemah dari yang kuat atau berkuasa.

Perjalanan panjang catatan perselisihan ditubuh internal Islam kemudian menurunkan berbagai macam madzhab, aliran atau sekte yang masing-masing mengklaim sebagai kebenaran. Manakala orang sudah mulai sibuk dengan sunnah, maka muncul gerakan ingkar sunnah, manakala orang berada dibawah tekanan-tekanan psikologis dan rezim yang kejam maka timbullah harapan-harapan akan kehadiran seorang pembebas, seorang ratu adil, seorang Messias, seorang Mahdi yang akan bangkit melawan semua kezaliman terhadap mereka. Akan tetapi bila kemudian disebut-sebut bahwa Islamnya yang memiliki kecacatan, jelas pernyataan tersebut masih sangat layak untuk ditinjau kembali otoritasnya.; Islam tidak salah, tetapi yang mengamalkan Islam itulah yang salah.

Karenanya tidak semua gerakan ala pemberontakan inipun secara otomatis bisa dijustifikasi secara general sebagai suatu hal yang menyimpang, meski memang tidak sedikit juga yang sangat tidak bisa dibenarkan.; Misalnya gerakan yang bisa dikatakan tidak menyimpang adalah gerakan aktualisasi model Muhammadiyah, Persis, atau juga al-Manarnya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Dimana gerakan-gerakan tersebut merupakan suatu aksi yang menuntut masyarakat Islam kembali kepada ajaran al-Qur'an yang telah dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW dan mengamalkan apa yang terdapat didalamnya secara konsekwen.

Namun manakala sebuah gerakan mengajarkan batalnya risalah sholat, batalnya risalah puasa, batalnya kepenutupan kenabian Muhammad dan lain sebagainya yang menyerupainya, maka inilah gerakan yang disebut sebagai penyimpangan.

Sejak Islam dinyatakan sempurna, maka tidak ada pembatalan dalam syariat-syariatnya dalam kondisi serta situasi seperti apapun sesudahnya sebab jika tidak demikian maka pernyataan penyempurnaan yang terkandung tersebut akan kehilangan substansinya.

Orang boleh-boleh saja mengatakan jaman sekarang adalah jaman jahiliyah atau lebih buruk daripada itu, tetapi akan sangat salah besar apabila menyebut dijaman yang berlaku sekarang ini sebagai jamannya Makkiyah dimana semua syariat agama berhenti untuk diamalkan.

Sesungguhnya kebaikan dan keburukan akan selalu ada sepanjang masa dan sepanjang kehidupan manusia itu sendiri, menjadi sebuah anekdot saja bila kita bermimpi untuk menghapuskan seluruh keburukan dimuka bumi ini, ibarat punuk merindukan bulan.

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan (Qs. 91 Asy-Syams ayat 8)


Dari ayat tersebut maka harusnya kita sadar bahwa kehidupan itu sendiri identik dengan buruk dan baik, benar dan salah, gelap dan terang, hitam dan putih.; Manakala kita bermimpi untuk membuat segalanya menjadi putih, membuat segalanya menjadi benar, membuat segalanya menjadi baik maka saat itu kita sudah merubah sistem berpikir kita kepada suatu fatamorgana dimata al-Qur'an, kita sudah hendak memusnahkan nilai-nilai kehidupan yang ditentukan oleh ALLAH itu sendiri, kita sudah hendak merombak system atau sunnatullah yang diberlakukan sejak dari awal penjadian alam semesta.

Masih ingat bagaimana dahulu para Malaikat sempat bertanya kepada ALLAH tentang penciptaan manusia sebagai khalifah ?

Ingatlah, saat Tuhanmu berkata kepada para malaikat : ‘Aku bermaksud untuk menjadikan seorang khalifah dibumi !’ ; Mereka bertanya : ‘Kenapa Engkau hendak menjadikan dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan didalamnya dan menumpahkan darah ? ; Padahal kami selalu bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? ; Dia menjawab : ‘Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa saja yang tidak kamu ketahui.’ (Qs. 2 al-Baqarah : 30)


Saat Allah menyebutkan bahwa Dia hendak menjadikan manusia sebagai Khalifah dibumi, maka malaikat menangkap kesan bahwa keburukan akan mewarnai dunia, namun ALLAH memiliki rencana-Nya sendiri dibalik semua itu, kalimat-kalimat dalam ayat ini juga mengindikasikan kuat bahwa Allah memang tidak menjadikan manusia identik dengan malaikat yang selalu berada dalam fitrah kebaikan, atau dengan kata lain, fitrah manusia itu adalah Ya dan Tidak, Baik dan Buruk, Benar dan Salah.

Semua itu merupakan identitas atau jati diri seorang manusia yang tidak akan terbantahkan maupun teringkari sampai kapanpun dan oleh siapapun, tinggal lagi sejauh mana sang manusia tersebut mengendalikan keburukan, kesalahan atau sifat-sifat negatif didalam dirinya dengan mendominasinya dengan perbuatan baik, dengan kebenaran atau pensucian jiwanya.

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (Qs. 87 al-A'laa ayat 14)


Lalu apa tugas manusia yang ditugaskan menjadi Khalifah ?

Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (Qs. 2 al-Baqarah :29)

Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya (Qs. 11 Huud : 61)


Jadi, manusia ini memiliki tugas untuk memberdayakan semua potensi alam yang ada sehingga terciptalah kemakmuran dan keseimbangan dibumi yang manfaatnya bisa membawa kebaikan untuk semua makhluk Allah yang hidup dan tinggal didalamnya, dan karena ini juga kenapa Islam disebut Rahmatan Lil 'Aalamin.

Keberadaan manusia bukan sekedar untuk disuruh sholat, berpuasa atau ritual berhaji semata ... Islam adalah ajaran yang realistis, menyadari potensi kefitrahan yang ada pada diri manusia dan bukan malah untuk membelenggunya.

Perhatikan :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu untuk negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di duniawi serta berbuat baiklah seperti Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. - Qs. 28 al-Qashash : 77


Saya sering membuat perumpamaan ini dengan kehidupan sehari-hari ...
Bahwa kita semuanya adalah karyawan-karyawan Allah yang bekerja sesuai dengan apa yang sudah Dia tetapkan dalam perusahaan maha besar-Nya ini.

Pertama sebelum memulai bekerja, kita sudah terlebih dahulu menandatangani nota kesepahaman bersama :

Dan saat Tuhanmu mengeluarkan anak cucu Adam dari tulang-tulang belakang mereka, dan Dia jadikan mereka saksi atas Nafs (anfus) mereka : 'Bukankah Aku Tuhan kamu ?' ; Mereka berkata : 'Betul ! kami menyaksikan.' ; Hal ini agar kamu tidak dapat berkata dihari kiamat : 'Sungguh kami lalai dari perjanjian ini'. (Qs. 7 al-A'raf : 172)


Selanjutnya, mulailah proses kerja kita dari nol, lahirlah kita ... dari tidak bisa apa-apa, tidak kenal siapapun secara lambat laun dengan adanya pembelajaran dan proses waktu, kita semakin bisa berinteraksi dengan orang lain, semakin bisa mengeksploitasi kemampuan diri untuk menjadi pekerja seperti para pekerja lainnya hingga kitapun akhirnya bisa bersaing dalam menunjukkan prestasi kerja yang terbaik.

Sebagai pekerja, kita terikat dengan berbagai aturan yang ditetapkan oleh sang pengusaha dimana kita bekerja, mulai dari yang sifatnya disiplin waktu, efektifitas sampai kepada produktifitas. Dan itulah kita, terlahir kedunia untuk kemudian menjadi dewasa dan mengerti .... terikat dengan semua aturan yang sudah dibuat oleh Allah sebagai owner dari perusahaan alam semesta mulai dari hal yang paling sepele sampai kepada aturan yang paling kompleks.

Seorang pekerja berkaitan dengan disiplin waktu misalnya, dia harus masuk jam 08.00 tepat dan pulang jam 17:00, sementara pukul 12:00 siang sampai pukul 13:00 para pekerja boleh beristirahat dan diatas pukul 17:00 diperbolehkan pulang kerja, peraturan itu harus ditaati oleh semua karyawan demi adanya keteraturan pekerjaan yang harmonis kecuali tentunya oleh karyawan-karyawan yang memang memiliki shift kerja berbeda, dan ada waktu-waktu lebih yang bisa kita pergunakan sebagai bentuk loyalitas kepada perusahaan dan adapula waktu lembur..

Saat bekerja, kitapun di-ikat dengan peraturan lain misalnya karyawan bagian produksi harus menggunakan seragam kerja tertentu, tidak boleh merokok dilingkungan mesin, tidak boleh bermain games komputer, tidak boleh rambut panjang untuk pria, tidak boleh berkelahi atau mengumbar kekerasan, ancaman dan sebagainya dan seterusnya, masing-masing pekerja harus bisa bekerja sama satu dengan yang lain, saling ingat-mengingatkan apabila rekannya berbuat kesalahan namun setiap karyawanpun harus bertanggung jawab secara pribadi atas pekerjaan dan tugas yang diwajibkan kepadanya dan sejumlah aturan lainnya.

Manakala ada peraturan-peraturan perusahaan yang dilanggar, maka konsekwensinya kita harus menerima sanksi yang sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang sudah kita langgar ... semakin besar tingkat kesalahan yang kita lakukan maka semakin besar pula resiko yang harus kita terima ...

Demikianlah ajaran Islam secara realitanya, bahwa hidup kita terikat dengan semua peraturan yang sudah diperlakukan atau diundang-undangkan oleh-Nya sebagaimana bisa didapatkan dalam al-Qur'an, bahwa sebagai individu kita memiliki kewajiban mendirikan sholat, memunaikan dzakat, berpuasa, berhaji, menutup aurat, mencari rezeki, mencari ilmu dan seterusnya.

Bila kita melakukan perbuatan-perbuatan standar tadi maka kita akan mendapatkan apa yang disebut sebagai pahala, dalam dunia kerja kita mendapatkan upah atau gaji, ya kita adalah karyawannya Allah, saat kita bekerja sesuai dengan standar yang Dia tetapkan maka Dia-pun akan memberikan upah kepada kita, dan upah itu ada yang sifatnya langsung didunia ini adapula yang sifatnya tidak langsung atau dirapel diakhirat kelak.

Upah dari Allah didunia ini bermacam-macam bentuknya, ada berupa lancarnya rezeki, jodoh, pekerjaan maupun kemudahan usaha, sebagaimana firman-Nya :

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya dan Dia telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Qs. 65 at-Thalaaq :3)


Adapun upah diakhirat, maka bisa jadi itu berupa keampunan atau syafaat Allah bagi kita atas apa yang sudah kita perbuat selama hidup didunia :

Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. (Qs. al-Baqarah 2:175)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga kepada mereka. (Qs. 9: at-Taubah 111)


Kita harus tahu, bahwa sesungguhnya Allah sudah memberikan aturan dasar dan aturan rumah tangga dalam berproses dikehidupan ini dimana aturan-aturan tersebut disatu sisi mengikat diri kita selaku individu dan disisi yang lain mengikat diri kita dan juga orang lain dalam sebuah kelompok atau persaudaraan Islamiah.

Sebagai individu, kita diberikan kewajiban-kewajiban untuk menjalani semua yang sudah Dia perintahkan, misalnya kewajiban mendirikan sholat dan berbuat kebajikan, itu mutlak dalam kondisi bagaimanapun dan lingkungan seperti apapun, bila ada orang yang berkata sholat tidak mutlak karena lingkungan kita tidak kondusif atau tidak menjalankan perintah Allah secara kaffah, maka saya katakan dengan tegas bahwa orang itu sudah keblinger otaknya ! Siapapun dia !

Kenapa saya bilang demikian ?

Firman Allah :
Dirikanlah sholat, sungguh ini merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman (Qs. 4 an-nisaa’ :103- 104)


Perintah mendirikan Sholat adalah salah satu perintah yang berkaitan dengan kedisiplinan pendayagunaan waktu dan memiliki dekadensi juga dengan pembangunan moralitas kepribadian, ada waktu-waktu tertentu disiapkan kepada kita untuk memberikan laporan kepada Allah dalam satu harinya maka itu harus tetap dilakukan bagaimana juga situasi dan kondisi yang ada pada diri kita, bahkan dalam keadaan sakitpun ada aturan mainnya sebagai sebuah bentuk penegasan kewajiban mutlak yang tidak bisa dilanggar.

Dari ‘Ali, r.a, katanya : bersabda Nabi Saw : ‘ Sholatlah orang yang sakit dengan berdiri jika ia bisa ; bila tidak mampu maka sholatlah dengan duduk ; jika tidak mampu untuk sujud, isyaratkan saja dengan kepala ; dan dijadikannya sujudnya itu lebih rendah dari ruku’nya ; jika tidak mampu sholat duduk, maka sholatlah sambil berbaring kekanan serta menghadap kiblat; jika tidak mampu juga maka sholatlah dengan menelentang ; sedang kedua kakinya membujur kearah kiblat’ - Hadis Riwayat Daruquthni

Nabi Saw datang kerumah zainab (salah seorang puteri beliau)
Kebetulan disitu ada tali terbentang antara dua tonggak; Nabi bertanya : tali apa ini ? Orang banyak menjawab : tali untuk zainab apabila ia letih mengerjakan sholat berpeganglah ia ditali itu ; sabda Nabi : Tidak boleh, bukalah ! Hendaklah kamu mengerjakan sholat menurut kesanggupannya ; apabila telah letih, duduklah - Hadis Riwayat Bukhari

Sebagai manusia yang hidup dalam kelompok manusia-manusia lainnya, maka kitapun diwajibkan untuk menyerukan pesan-pesan ilahiah berupa kebenaran didalam komunitas kita berada.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (Qs. 3: ali Imran 104)


Barangsiapa melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Dan bila dia tidak sanggup, hendaklah dia mengubahnya dengan lisannya. Dan bila dia tidak sanggup maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. - Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri

Akan tetapi, ingat, setiap orang memiliki tanggung jawabnya masing-masing terhadap Allah, kita tidak diminta pertanggung jawaban terhadap lingkungan kita selama kita sudah berusaha untuk melakukan perbaikan ataupun menyerukan agar diterapkannya peraturan Allah didalamnya, terlepas apakah lingkungan kita itu menerima atau menolaknya.

Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka.Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (Qs. 42 Asy-Syuura : 48)

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Qs. al-Baqarah 2:272)

Katakanlah:"Kamu tidak akan ditanya tentang apa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya tentang apa yang kamu perbuat". (Qs. 34 Sabaa' :25)

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (Qs. an-Nisa' 4:40)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih hati. (Qs. al-Baqarah 2:277)

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menginginkan kesukaran bagimu (Qs. 2 al-Baqarah : 185)


Adanya gerakan baru ditengah umat Islam Indonesia yang mempolitisir ayat-ayat al-Qur'an sedemikian rupa sehingga dengan alasan bahwa negara kita masih berhukum dengan hukum Taghut (non-ilahiah) maka tidak ada kewajiban atas diri kita untuk melakukan sholat atau ibadah wajib lainnya sebab menurut mereka apa yang kita lakukan itu hanya sia-sia.

Ingatkan pesan saya ini kepada semua orang Muslim yang anda kenal, waspadai doktrin menyesatkan ini, bahkan saya memandang doktrin golongan ini jauh lebih berbahaya daripada doktrin kaum anti hadis ... ini sama parahnya dengan misi Kristenisasi !

Sekali lagi, gunakan akal sehat untuk memikirkan ayat-ayat Allah ... doktrin semacam itu JELAS bertentangan dengan isi kitab suci al-Qur'an.

Jika kamu berbuat baik, maka kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka itu juga untuk dirimu sendiri -Qs. 17 al-israa’ : 7


Golongan ini menganggap kita ini berada dalam tatanan Mekkah yang menyembah berhala, berhukum tidak dengan hukum yang diturunkan Allah ... karenanya Sholat tidak perlu.

Kita tahu ibadah Sholat itu sudah diwajibkan oleh Allah jauh sebelum Mekkah ataupun Nabi Muhammad lahir kedunia ini ... semua Nabi dan Rasul bahkan umat mereka masing-masing sudah mendapatkan perintah Sholat ini, jadi sholat bukan merupakan ibadah yang berhubungan dengan kondisi Mekkah atau Madinah semata.

Perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat ; dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya (Qs. 20 thaahaa: 132)

Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'. (Qs. 2 al-Baqarah : 43)

Jagalah dirimu dari hari dimana seseorang tidak dapat membela orang lain walau sedikitpun dan hari tidak diterima permintaan maaf serta tidak ada tebusan baginya dan tidaklah mereka akan ditolong (Qs. 2 al-Baqarah : 48)


al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Sholat sudah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya, seperti perintah Sholat kepada Nabi Ibrahim dan anak cucunya [Lihat surah 21 al-anbiya ayat 73 dan surah 19 Maryam ayat 55], kepada Nabi Syu’aib [Lihat surah 11 Huud ayat 87], kepada Nabi Musa [Lihat surah 20 Thaahaa ayat 14] dan kepada Nabi Isa al-Masih [Lihat surah 19 Maryam ayat 31]. Pernyataan al-Qur’an tersebut dibenarkan juga oleh cerita-cerita yang ada dalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang mengisahkan tata cara beribadah para Nabi sebelum Muhammad yaitu ada berdiri, ruku dan sujud yang jika dirangkai maka menjadi Sholat seperti Sholatnya umat Islam (silahkan merujuk pada Kitab Keluaran 34:8, Kitab Mazmur 95:6, Kitab Yosua 5:14, Kitab I Raja-raja 18:42, Kitab Bilangan 20:6, Lukas 22:41, Markus 14:35).


Dari kenyataan ini, maka jelas bagi umat Islam bahwa Sholat sudah menjadi suatu tradisi dan ajaran yang baku bagi semua Nabi dan Rasul Allah sepanjang jaman, sebagaimana firman-Nya :

Sebagai ketentuan Allah yang telah berlaku sejak dahulu, Kamu sekalipun tidak akan menemukan perubahan Bagi ketentuan ALLAH itu (Qs. 48 al-fath: 23)


Adapun ayat-ayat al-Quran yang dimanipulasi pengertiannya oleh golongan ini salah satunya mengenai ayat :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. (Qs. 4 an-Nisaa' :43)


Maksud ayat diatas menurut mereka adalah mabuk bukan berarti kita habis minum alkohol atau mabuk berkendaraan , tapi bingung dalam menjalani hidup ini, maksud mengerti apa yang kita ucapkan adalah, sudah mengerti penjabaran surat al-fatihah (karena induk kitab atau rangkuman 113 surat), maksud dalam keadaan junub, bukan berarti kita belum wudhu tapi masih berada dibawah hukum manusia (artinya kita masih kotor atau najis dihadapan Allah), Mandi maksudnya pada saat kita sudah bersih dari kemusyrikan sudah berada dibawah hukum-hukum Allah.

Secara historis latar belakang turunnya ayat dan secara tekstual ayat saja pemahaman yang demikian sudah bertentangan, belum lagi bila disepadankan dengan apa yang seharusnya kita pahami artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat dalam keadaan lupa ingatan (mabuk) sampai kamu sadar (mengerti) apa yang kamu katakan ... (Qs. 4 an-Nisaa’ 43)


Pertama ayat ini konteksnya berbicara mengenai sholat, dan kita dilarang melakukan sholat adalah apabila kondisi kita saat itu sedang dalam keadaan lupa ingatan. Lupa ingatan disini bisa berarti mabuk, bisa berarti gila atau sejenisnya yang intinya kita tidak bisa berpikir dan berbicara secara jelas. Sebab bila pikiran kacau balau bagaikan orang yang sedang mabuk, maka sholat justru dilarang baginya sebab pasti logikanya akan menjadi percuma saja, dia tidak akan mengetahui dan mengerti apa yang dia baca itu, bisa saja justru dia memaki dirinya sendiri atau malah juga memaki Tuhan dalam sholat tersebut.

Makanya Nabi pesan, kalau kita mengantuk padahal belum sholat, ya tidurlah dulu baru sholat, kalau kita lapar, makanlah dulu baru sholat ... rujukannya itu ya ini, bukan mengenai system atau keadaan disekitar kita yang carut marut.

Dengan demikian, maka Sholat merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar atau dielakkan dengan alasan apapun juga, sebab itu merupakan salah satu ibadah yang sudah ditentukan waktunya.

Sesungguhnya, sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (Qs. 29 al-ankabut : 45)


Ritualitas sholat dinyatakan didalam al-Qur’an pada ayat tersebut sebagai suatu sarana atau wadah untuk mengontrol perbuatan negatif yang seringkali mendominasi diri manusia. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik dengan Tuhan secara vertikal maka diharapkan secara horisontalpun manusia mampu berbuat baik kepada sesamanya bahkan lebih jauh kepada semua hamba Tuhan diluar dirinya.

Namun fakta dilapangan juga membuktikan bahwa banyak orang Islam yang rajin melakukan sholat namun kelakuan dan sifatnya justru tidak sesuai dengan kehendak Tuhan yang ada pada surah al-Ankabut ayat 45 tadi, betapa banyak orang yang kelihatannya rajin sholat namun tetap bergunjing, melakukan zinah, pelecehan seksual, bahkan bila dia seorang penguasa yang memiliki jabatan akan memanfaatkannya untuk menganiaya orang lain, melakukan penindasan, korupsi bahkan sampai pada pembunuhan dan peperangan. Inilah contoh manusia yang telah lalai dalam sholat mereka.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat Yaitu orang-orang yang melalaikan sholatnya (Qs. 107 al-maa’uun : 4-5)


Bila sudah seperti ini, maka kita patut memperhatikan firman Allah yang lain :

Luruskan mukamu di setiap sholat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada (Nya - Qs. 7 al-a’raaf 29)


Dari ayat tersebut, Allah hendak menyampaikan kepada manusia bahwa sholat itu memerlukan sikap lahir dan batin yang saling berkolerasi atau berhubungan. Meluruskan muka adalah memantapkan seluruh gerakan anggota tubuh dan menyesuaikannya dengan konsentrasi jiwa menghadap sang Maha Pencipta alam semesta. Disaat mulut membaca al-Fatihah, hati harus mengikutinya dengan sebisa mungkin memahami secara luas arti al-Fatihah sementara pikiran berkonsentrasi dengan gerak mulut dan hati, inilah keseimbangan yang di-istilahkan dengan khusuk dalam ayat berikut :

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, Yaitu orang-orang yang khusuk dalam sholatnya (Qs. 23 al-mu’minuun : 1-2)


Jadi, khusuk adalah suatu perbuatan yang menyeimbangkan gerak lahir dan batin, sehingga terciptalah suatu konsistensi ketika ia diterapkan dalam kehidupan nyata, sesuai dengan komitmen yang dilafaskan dalam do’a iftitah :

Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Qs. 6 Al-An'am:162)


Dalam artikel saya berjudul "Bolehkah Belajar Ilmu Ghaib" sudah saya singgung pula bahwa Sholat harus dilakukan dengan konsentrasi ataupun pemusatan pikiran sebagai upaya menjalin komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Semakin bagus tingkat konsentrasi yang dilakukan maka akan semakin cepat pula terjadinya komunikasi dua arah antara seorang muslim dengan Tuhannya.

Dengan demikian, melalui ilmu telepati juga kita bisa menjawab kenapa banyak orang yang dalam sholatnya selalu berdoa namun sedikit sekali doanya tersebut yang diterima oleh Allah. Kita tidak sungguh-sungguh berkonsentrasi mengalirkan pikiran kepada-Nya, dalam sholat kita bahkan masih terikat dengan lingkungan, ingat sendal yang hilang, pekerjaan menumpuk dan sebagainya; semua ini menimbulkan banyaknya getaran yang menuju dirinya sendiri dan menghalangi keluarnya getaran pikiran yang seharusnya terpancar keluar menuju Allah.

Jikapun ada yang masih bisa menerobos keluar maka gelombangnya sudah lebih lemah dan tidak memungkinkan sampai pada tujuan.; analogi telepon seluler merupakan permisalan yang sangat mudah untuk dijabarkan dalam hal ini, dimana agar bisa terjadi hubungan komunikasi dua arah maka baik sipenelepon maupun sipenerima harus berada dalam coverage area dimana sinyal-sinyal yang diberikan bisa saling menangkap. Satu saja dari keduanya memiliki pancaran lemah maka hubungan komunikasi bisa dipastikan tidak dapat berjalan lancar.

Akhirnya sholat merupakan ritualitas multi dimensi yang semuanya mengarah kepada sipelakunya sendiri agar mendapat kebaikan, baik dalam hal mengontrol diri ketika masih hidup didunia maupun menjadi amal yang membantu saat penghisaban dihari kiamat kelak.

Lalu siapakah yang lebih baik agamanya selain orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah sedang diapun mengerjakan kebaikan ? (Qs. 4 an-Nisaa': 125)


Sekali lagi, bila ada orang yang menyatakan bahwa saat ini adalah saat dimana hukum-hukum Islam belum perlu diberlakukan termasuk ritual-ritual ibadahnya (sholat, puasa, haji) maka ingkarilah orang dan kelompok ini, mereka akan menyesatkan dari jalan kebenaran.; Dahulu sewaktu jaman kekhalifahan Ali bin Abu Thalib, dunia juga penuh kekacauan, fitnah merajalela, angkaramurka dimana-mana, kemunafikan menyebar disetiap penjuru, pertumpahan darah terjadi oleh orang-orang yang tidak suka tegaknya daulah Islamiah ditangan ahli bait Rasul. Tetapi, Imam Ali, selaku otoritas pemerintahan tertinggi umat Islam, sebagai Amirul Mukminin tidak menyerukan berhentinya sholat, berhentinya puasa, berhentinya berhaji.; Manakala ada sekelompok kaum Khawarij mencemoohnya karena mereka menganggap Imam Ali sebagai orang yang telah berbuat dosa besar dan jatuh pada kekafiran sampai ia bertobat dari dosanya itu karena Imam Ali serta kaum Muslim yang masih bersamanya mau menerima tahkim ( perdamaian dengan musuh-musuh Allah yang berlindung dibalik kedok perdamaian seperti dalam kasus perang dengan Muawiyah ), cemoohoan itu dilakukan secara demonstratif, mereka mengganggu Imam Ali pada saat beliau mengucapkan pidato dengan meneriakkan semboyan " La Hukma Illa Lillah" ( Tiada hukum kecuali bagi Allah). Dengan teriakan itu mereka ingin menunjukkan bahwa hanya putusan Allah yang perlu ditaati, bukannya putusan kedua penengah dalam tahkim. ; Sejarah kemudian mencatat najwa kaum Khawarij tidak mau tunduk kepada pemerintahan manapun, baik yang dipimpin Ali maupun Muawiyah yang sama-sama mereka anggap kafir.

Berikut tanggapan Imam Ali kepada semboyan mereka :
Sungguh itu adalah kalimat haqq, namun dimaksudkan untuk sesuatu yang batil !
Memang benar, " La Hukma Illa Lillah " ( Tiada hukum kecuali bagi Allah ).
Namun orang-orang itu bermaksud mengatakan : Tiada kepemimpinan kecuali bagi Allah.

Padahal masyarakat harus punya seorang pemimpin, apakah ia seorang yang baik ataupun yang jahat.

Dibawah kepemimpinannya seorang Mukmin melaksanakan tugasnya dan seorang kafir menikmati hidupnya sementara Allah Swt mencukupkan ajal segala sesuatu.

Penghasilan uang negara dikumpulkan, musuh-musuh diperangi, jalan-jalan diamankan dan hak si lemah diambil kembali dari si kuat, sehingga orang yang baik akan hidup tentram dan yang jahat dapat dicegah kejahatannya.

( Diambil dari sub-bab : Ucapan Imam Ali R.a ketika mendengar teriakan-teriakan Kaum Khawarij : La Hukma Illa Lillah, Halaman 83, Mutiara Nahjul Balaghah
Wacana dan surat-surat Imam Ali R.a, dengan pengantar Muhammad Abduh, Terbitan Mizan Cetakan VII Mei 1999 ).

Gerakan kaum Khawarij dan semboyan yang mereka dengungkan pada masa khilafah Imam Ali bin Abu Thalib r.a itu, saat ini secara perlahan dan sembunyi-sembunyi kembali muncul dengan wajah baru dan dikenal dengan gerakan al-Qiyadah al-Islamiah, mereka menolak pemerintahan yang ada dengan dalih bahwa pemerintahan ini merupakan pemerintahan yang musryk dan kafir sebab tidak menjalankan hukum-hukum Allah secara kaffah, mengabdi kepada mereka adalah mengabdi kepada syetan, mereka menggembor-gemborkan untuk meninggalkan kepemimpinan manusia dan kembali kepada kepemimpinan Allah ( melalui diri mereka yang mereka anggap sebagai utusan Tuhan kepada bangsa ini, merekalah Rasul maupun al-Mahdi yang dibangkitkan alias al-Masih al-Mau'ud ).

Saya menyebut gerakan ini adalah neo khawarij, dan jika sejarah kembali terulang, maka selain neo khawarij tentu akan ada neo umayyah lambang orang-orang yang haus kekuasaan, orang-orang yang menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan mereka sebagaimana ini dahulu pernah dilakukan oleh dinasti Muawiyah.; Dan menyikapi ini semua, maka saya akan berada pada posisi Ahli Bait Rasul, posisinya Imam Ali dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan segala konsekwensi dan kebijakan serta cara pandangnya.

Pada halaman 84 dibuku yang sama, masih mengenai kaum Khawarij ini, Imam Ali berkata :
Jangan kalian membunuh kaum khawarij sepeninggalku, sebab tidaklah sama antara orang-orang yang mencari kebenaran lalu terluput darinya dengan orang-orang yang mencari kebatilan lalu memperolehnya.

Artinya menurut sang Imam, walaupun kaum Khawarij telah sesat dengan mengkafirkan dan memeranginya, namun kesesatan mereka bersumber pada suatu keyakinan yang tertanam kuat dalam hati mereka, sedemikian sehingga mereka menganggap pembangkangan terhadap kekuasaan beliau sebagai suatu kewajiban agama.; Dengan demikian, mereka itu sebenarnya mencari kebenaran kendati akhirnya terlempar darinya. Mereka bisa ditumpas apabila telah menimbulkan perbuatan buruk, merusak, membunuh serta hal-hal lain diluar syarit yang ada didalam Islam sebagaimana inipun akhirnya ditempuh oleh Imam Ali bin Abu Thalib.

Saya ingat, dahulu tepatnya tanggal 18 Maret 2006 lalu, Sahmuddin yang sekarang saya berani mengindikasikan sebagai bagian dari jemaah al-Qiyadah al-Islamiah/Qur'an suci atau juga al-Masih al-Mau'ud pernah mengajukan pertanyaan di Milis Myquran@googlegroups.com, isi pertanyaannya waktu itu begini :

Siapa yang layak menjadi pemimpin manusia? Siapa yang layak menjadi presiden manusia? Siapa yang layak jadi Raja manusia? Sipa yang layak jadi gubernur? Siapa yang layak jadi Bupati, Siapa yang layak jadi lurah? Siapa yang layak jadi camat? Siapa yang layak jadi, menteri? Siapa yang layak jadi jendral? Dan lain-lain. Siapa yang layak jadi sembahan manusia? Siapa Tuhan (pemimpin) saudari? Siapa Raja saudari? Siapa sembahan Saudari? Hati-hati ketika menjawabnya. Mohon dijawab sekiranya saudari bisa menjawabnya.

Dan jawaban saya waktu itu, kurang lebih sama seperti jawaban Imam Ali :

Apa yang anda katakan diatas benar ... tetapi fakta bahwa secara geografis hidup manusia ini berada dalam ruang lingkup kewilayahan yang berbeda satu dengan lainnya, dan manusia tidak bisa hidup bebas suka-suka tanpa ada aturan main dalam berkehidupan ... benar Allah adalah pemimpin kita, presiden kita ... tetapi secara realita ... perlu dibentuk sebuah sistem dengan kepemimpinan tertentu diantara sesama manusia itu sendiri ... inilah yang diajarkan dalam Sholat, ada Imam dan ada makmum. Perlu ada aturan yang mengatur agar masing-masing orang yang hidup dan tinggal dalam komunitas berbeda-beda itu bisa saling hormat-menghormati, menebarkan damai dan asas manfaat lainnya.

Karenanya ya saya katakan kitapun tidak salah memilih presiden manusia, camat manusia, menteri manusia ... mereka bagian dari ulil amri yang dipercaya untuk mengatur urusan umat (baik secara individu dan sentimen keagamaan atapun secara massal lintas agama dan budaya).

Memang pemerintahan kita belum sepenuhnya bisa mengaplikasikan hukum-hukum ilahiah secara kaffah, tetapi marilah kita duduk bersama membenahi pemerintahan tersebut secara bertahap, tidak mudah untuk merubah sesuatu yang sudah mapan, namun paling tidak kita sudah bisa sedikit berbangga dengan mulai dimasukkannya beberapa syariat Islam didalam hukum-hukum kenegaraan di Indonesia, misalnya mulai dari hukum perkawinan Islam kedalam UU perkawinan negara yang meskipun sempat menuai pro dan kontra pada masa lalu tetapi toh berhasil di-gol kan, atau dengan diakuinya serta dibebaskannya pemberlakuan hukum-hukum Islam untuk wilayah NAD, begitupula rancangan anti porno aksi dan pornografi yang cepat atau lambat segera pula disyahkan ditengah gelombang pro dan kontranya dan sebagainya.

Dalam merubah paradigma serta tabiat jahat bin jahiliah dari manusia, pasti diperlukan waktu yang tidak singkat, even seorang Rasul sekelas Nabi Muhammad pun membutuhkan rentang waktu 20 tahunan lebih ditambah oleh tahun-tahun kepemimpinan dimasa Umar bin Khatab untuk membentuk sebuah masyarakat yang madani sesuai peraturan ilahiah. Dan kita, mungkin perlu dua kali atau tiga kalinya dari masa-masa tersebut.

Saya hanya menyeru, mari kita contoh pula bagaimana sikap Imam Hasan bin Ali cucunda Rasul yang bersedia berdamai dengan pihak kufar Muawiyah bin Abu Sofyan yang haus kekuasaan selama keselamatan dan hak-hak kaum Muslimin terjaga meski masih dalam batas-batas tertentu. Akan ada saatnya kelak kita mencontoh sikap Imam Husien bin Ali yang juga cucunda Rasul ketika mengangkat senjata untuk memerangi kemungkaran Yazid bin Muawiyah meski tubuh harus berkalang tanah.

Tetapi selama kita masih bisa menggunakan jalan-jalan damai, cara-cara yang arif untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, maka mari kita tempuh cara itu, demi menghindari jatuhnya korban dari anak-anak, wanita dan orang-orang kecil seperti sikap Imam Ali dan puteranya Hasan.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Qs. 49 al-Hujuraat :13)


Bagi anda yang merasa pemahamannya berbeda dengan saya dalam hal ini, silahkan mengkritisi apa yang saya sampaikan ini, saya siap berdiskusi dengan siapapun anda sebagai pembelajaran juga bagi para sahabat yang lain agar semakin terbuka dan jelas mana yang benar dan mana yang salah atau disalah pahamkan.

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.,
Salamun 'ala manittaba al Huda
http://armansyah.swaramuslim.net
http://arsiparmansyah.wordpress.com
http://rekonstruksisejarahisaalmasih.wordpress.com

Cara Rekrutmen N11 KW IX

source : http://azaytun.wordpress.com/2009/09/22/kampus-binus-sarang-nii-sesat/

Jika anda diajak berbicara ttg agama oleh seseorang yang sangat “charming”..

Berhati2lah..

Mungkin mereka adalah salah seorang yang ingin mendoktrin anda supaya masuk “kelompok” mereka..

Kejadian ini berlangsung 2 minggu yang lalu, “Teman saya yang bernama ***** diajak berdialog ttg agama islam dengan seseorang bernama Fajar di dalam kampus Binus University. Awalnya mereka berdialog dengan tema yang wajar2 saja, tentang ke hebatan Al-Quran. Esoknya mereka membuat janji lagi di PIM (Pondok Indah Mall) untuk berdialog lagi. Karena ***** sudah terpikat oleh kepintaran Fajar, maka dia tidak ragu2 untuk mengikutinya. Tapi pada pertemuan ke 2 itu, mereka tidak lagi membahas tentang kehebatan Al-Quran, tapi membahas tentang siapa mereka, tujuan dia berdialog, bahkan menyinggung soal materi (uang) yang demi mereka, kita boleh (malah diharuskan) menyumbang sebagian besar uang kita bahkan uang orang tua kita untuk kepentingan mereka. Dan mereka juga menawarkan ***** untuk “berkunjung” ke tempat mereka, dan akhirnya **** pun mengikuti.

Entah apa yang terjadi pada ***** ketika beberapa hari “berkunjung ke tempat mereka, *****pun mulai didoktrin untuk mencari uang sebanyak-banyaknya untuk mereka.

Setelah beberapa hari, ia pun sadar setelah mentransfer total 20 juta kepada mereka, dan berfikir ulang, dan sadar bahwa dia telah ditipu dan dimanipulasi pikirannya oleh mereka.

Saya (TS) sangat lega karena dia akhirnya sadar, walaupun kehilangan 20 juta (dan sampai sekarangpun **** masih di teror oleh “mereka” untuk diajak ketemuan).”

Target korban mereka:
- Rata2 kebanyakan ialah mahasiswa yang baru masuk kuliah. Kenapa? karena mahasiswa yang baru masuk lebih cenderung “open minded”, mencari pergaulan dan sangat tertarik oleh hal-hal baru, yang tentu saja memudahkan mereka untuk mendoktrin sang mahasiswa baru tersebut, dan supaya mudah dilatih untuk mempengaruhi orang lain.
- Mereka tidak mencari orang yang bodoh untuk diajak berdialog, tapi justru orang yang antusias dengan hal-hal baru.
- Gak menutup kemungkinan anak SMA yang ditarget. Di SMA saya dulu juga ada korbannya.

Ciri – ciri sang “messanger”:
- Mereka adalah penipu kelas kakap, jika ditanya NII atau bukan, maka mereka akan menjawab semacam “maksudnya?” atau “wah, NII itu apa ya?”, dan hampir mustahil untuk menarik mereka kembali ke jalan yg benar.
- Cara berbicaranya sangat sopan.
- Sangat charming.
- Sangat memikat pada pandangan pertama.
- Membawa Al-Quran (Terkadang pakai mobile Qur’an lewat HP).
- Berpakaian rapih.
- Awalnya bisa juga dengan penawaran MLM.
- Mereka biasa beraksi di Mall, belakangan ini di kampus2 juga, yang sudah saya lacak seperti Bina Nusantara, Trisakti, Parmad, Untar, bahkan London School, kebanyakan mereka mengaku anak Psikologi (contoh: psiko UIN).
- Mereka selalu membuat anda kalah jumlah, ketika anda dipresentasikan, bersama beberapa orang, yang berpura2 mereka belum tahu ttg NII/NKA, padahal mereka adalah bagian NII juga.
- Terkadang mengaku berpendidikan tinggi (misal kuliah di mesir dll).
- Selalu bilang kalau kita itu “KAFIR”.
- Kalau ngutip Al-Quran, ayatnya selalu hanya sebagian. Ini senjata mereka yang paling dahsyat, karena mereka hanya mengutip sebagian2, mereka sambung2kan sehingga membuat definisi yang seperti keyakinan mereka. Ini contohnya http://members.tripod.com/darul_islam/ situs mereka, lihat cara mereka mengutip Al-Quran, selalu sebagian, dan terkadang tidak utuh.
- Mereka takut kalau kita terikat ke suatu organisasi seperti Abri, TNI, dll.
- Terkadang mereka menawarkan “quisioner” yang bertujuan supaya mengetahui sudut pandang kita terhadap agama. Dan biasanya tercantum kolom dimana anda harus mengisi alamat anda (Quisioner yang meminta alamat? Konyol sekali).
- Kalau lawan bicaranya perempuan, mereka akan mengirim laki-laki, sebaliknya kalau korbannya laki-laki, mereka akan mengirim perempuan, yang bertujuan supaya korban menjadi lebih simpatik.
- Jika mereka adalah teman dekat anda, biasanya dia akan menghubung2kan musibah yang menimpa anda (mungkin orang tua yang meninggal, atau orang dekat yg meninggal), dengan aliran NII/NKA mereka.
- Mereka biasanya juga adalah kakak kelas anda sendiri, yang memudahkan mereka karena sudah tau karakter anda.

Modus operasi mereka:
- Pertemuan pertama: Mereka memberi tahu kehebatan dan keajaiban (biasanya) tentang Al-Quran, yang bertujuan supaya si korban menjadi “open minded” dan mempercayai dan mengikuti mereka untuk pertemuan selanjutnya.
- Pertemuan kedua: Mereka mulai memberi tahu siapa mereka, bahwa kita masih belum hijrah (dan mengatakan kalau sekarang fase makkah, yang belum diwajibkan shalat dll) dan yang paling penting mereka mulai mengatakan kalau demi kelompok mereka, kita dihalalkan mencari uang sebanyak mungkin (bahkan uang orang tua) untuk kepentingan kelompok mereka (kenapa mereka ceplas ceplos berbicara seperti ini, karena di pertemuan pertama mereka telah membuat korban mereka terpikat).
- Pertemuan selanjutnya: Anda dibawa ketempat mereka. Saya tidak tau malapetaka apa yang tersimpan disana. Anda akan di”hijrah”kan oleh mereka. Setelah anda keluar dari tempat mereka, maka anda bukanlah orang yang sama lagi. Dan jika anda keluar/berbeda pendapat dengan mereka, mungkin anda di “murtad”kan oleh pemimpin mereka yang maksudnya ialah “halal/boleh dibunuh”.

Mohon sebarkan ini kesemua teman Muslim anda.
Mereka dalam bahaya.

Kesaksian tentang NII/NSA:
- http://azaytun.wordpress.com/2005/01…lam-indonesia/ lihat, presiden NII saja kalau habis buang air tidak cebok, dan menterinya agamanya tidak bisa berbicara bahasa arab / inggris.
- http://www.commongroundnews.org/arti…=ba&sid=1&sp=0 tentang orang yang mengikuti mereka selama 10 tahun, dan akhirnya bebas.

Kalian tidak berhenti mempengaruhi orang lain, kami pun tidak akan berhenti memberitahu dan menolong orang lain tentang kejahatan kalian, CAMKAN ITU WAHAI PARA PENGIKUT NII

Saya mendengar kalian membicarakan tentang thread ini wahai para pengikut NII. Kalian kira saya hanya menyebarkan kebenaran lewat kaskus? SALAH BESAR. Sebentar lagi, khususnya anda para teman2 saya yang terbawa, anda tahu siapa saya, tetapi saya juga tahu siapa anda, sampai nama anda di NII-pun saya tahu, kalian akan mendapat ganjarannya.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1746441

Waspada terhadap N11 KW IX atas nama Jihad Islam dan Dien Islam

Source : http://www.nii-crisis-center.com


Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Nama Allah Dan Muhammad RosullullahIslam Agamaku.
Bahwa NII KW9 pimpinan Syaikh Panji Gumilang/ Abu Toto adalah Dajjal Akhir Jaman laknatullah, yang berpusat di Pesantren Al-zaytun Indramayu Jawa Barat adalah gerakan sesat dan menyesatkan. Mereka mempunyai anggota relawan kurang lebihnya 135.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kini mereka banyak yang bersembunyi dibalik sebuah lembaga resmi yang berbadan hukum, contohnya YAYASAN FAKIR MISKIN atau YAYASAN YATIM PIATU, misalkan YAYASAN FIKRI AKBAR ( http://fikriakbar.wordpress.com/ ) di Malang dan juga di Jogja ada lembaga yang di pakai adalah AMPB ( Afiliasi Masyarakat Peduli Bangsa), dengan alamat : Perum Sidoarum Blok III Jl Cendrawasih S 84 rt 04/ rw 06 Godean Sleman Jogyakarta, akta notaris no 1 tgl 2 oktober 2006, sk mensos RI No 1032/HUK-PS/2007 no rek Mandiri cab yogyakarta 137-00-0592558-7, AMPB ini di pakai sebagai alat untuk meyakinkan masyarakat dalam rangka mencari dana, misal di pakai di gereja dengan nama baru : dompet peduli pendidikan dempet peduli sesama, denagan alasan untuk biaya orang gak mampu , lansia penyandang cacat, biasanya mereka membawa proposal aspal,jika perempuan lepas jilbab, mereka juga rela menukar imann-nya dengan alasan strategi dalam rangka JIHAD dan STRATEGI PERJUANGAN ikut kebaktian. Di kantor kantor instasi pemerintah swasta atau masjid/ mushola Rumah Sakit, masjid kalau hari jum,at mereka pakai proposal melobi DKM/ Majelis Dzkir, tapi untuk jamaah pakai amplop AMPB – Panti asuhan nurul ulum imogiri bantul jogjakarta, Alfaidzin jasinga bogor, pembangunan masjid nururohman gunung kidul DIY, kadang mereka juga pakai dompet peduli pendidikan. kalau di SPBU dan ATM2 pakai Nurul Ulum, dompet peduli pendidikan.kemudian kalau tempat Umum semacam terminal, Stasiun Pelabuhan ( dalam kapal pakai nama nurul ulum atau dompet pendididikan)Hebatnya lagi mereka mampu beroprasi di Mabes POlRI, Kejaksaan, Samsat, Dep HAM, Dep SOS, DLL pokoknya gak bisa di sebut satu persatu , juga di hotel hotel taman wisata pokoknya semua tempat yang dianggap produktif untuk meraup rupiah demi target infak yang mereka sanggupi untuk pembangunan pesantern alzaytun yang mereka anggap sentral Negara Islam Indonesia komandemen wilayah sembilan.
CARA MEREKA BEROPRASI
Ada ribuan orang jamaah nii alzaytun yang datang dari berbagai daerah, mereka di bagi menjadi beberapa devisi: Mall Mall, Tempat makan, Tempat Parkir, Bus Way, ATM ATM dan tempat tempat yang ramai lainya yaitu Halim, PG Cililitan, Lebak Bulus, BEKASI, BOGOR, Kampung Rambutan, Menteng, CITOS, AMBASADOR, TANGGERANG, DETOS,BLOK M, dll. masing masing devisi ada sekitar 8 orang atau lebih. Mereka menyebar setiap hari dan diawasi pakai sepeda motor oleh KORLAP. sehari mereka di target minimal Rp 200.000 , kalau tidak memenuhi target disuruh pergi lagi biarpun sampai malam, biasanya di jembatan penyebrangan. Kalau hari sabtu dan Minggu biasanya di Senayan sampai sekitar 70 orang mulai pukul 06.00- 20.30 pakai nama dompet peduli pendidikan dan yang perempuan lepas jilbab yang laki2 pakai baju rapi dengan pakai ID Card AMPB/ YAYASAN LAINYA. Kadang ada yang tidak pakai. Kalau di pusat perbelanjaan paling sering di mushola mushola.
KEMANAKAH UANG ITU
Sekedar informasi perbulan tiap devisi minimal terkumpul 1.500.000 juta bahkan bisa lebih banyak, kalau dari senayan saja perhari minimal 100 juta. Lantas kemana uang itu…… di setor ke rek BRI, danamon bca mandiri atas nama pimpinan tertentu pokoknya jabatan nya tinggi di Negara Dajjal Alzaytun, atas nama AMPB atau yayasan yayasan lain sebagai propagandanya. Biasanya dari uang sebanyak itu yang masuk ke yayasan hanya sekitar 10 sampai 30 % lantas sisanya kemana ….??? gak ada yang jelas… paling paling di makan oleh para abi2…. antek dan begundal Panji Gumilang. Ada sumber dana lain yaitu penebusan dosa… dengan biaya minimal Rp 1.500.000 samapai 3 juta, tergantung besar kecil dosanya. ini baru dana yang di kemplang dengan proposal kamuflase… belom beban infak yang harus di tanggung anggotanya minimal Rp 125 ribu sampai ada yang dengan nilai puluhan hingga ratusan juta tiap bulannya, hukumnya wajib menurut versi negara dajjal NII KW 9 alzaytun, tiap hari perorang yang aktif masih kena beban lagi min Rp 15 ribu perhari, Biaya hirjrah/ baiat minimal 2 juta sampai tak terbatas tergantung jumlah yang mau di baiat.
KENAPA KOK MEREKA TUNDUK PADA NEGARA DAJJAL NII KW 9 ALZAITUNKARENA MEREKA DI CEKOKI DENGAN DOKTRIN DENGAN MASUK NII MAKA AKAN MASUK SURGA ( DAJJAALLL KANNN..)ORANG LAIN… BIARPN KIYAI PESANTREN .. KALAU GAK MASUK NII ADALAH JAHILIAH ALIAS ORANG MEKAH ATAU KAFIR DAN TIDAK BERHAK MASUK SURGA, KALAU ADA YANG KRITIS BIARPUN BIARPUN MASIH BELUM TAHU APA APA HANYA MENANGANDALKAN LOGIKA KATANYA HATINYA SAKIT DAN IMAMNYA LEMAH… tentunya ini iman menurut versi Negara Dajjal NII KW9. biasanya diawasi dengan ketat oleh para abi NII KW9 laknatullah. dan langsung jadi terkenal sampai pusat. Kenapa para abi sebutan pejabat negara dajjal NII begitu getol mencari korban dan mengawasinya karena mereka mendapat hasil 20 % dari MH atau baiat . jadi gitu ceritanya, ITU KARENA PARA ABI ABI ITU TIDAK BEKERJA, JADI DARI MANA PENGHASILANYA KALAU BUKAN DARI SINI.MEREKA GAK AKAN MAU SAMA ORANG YANG PINTAR DAN CERDAS KARENA KALAU DI TANYA DIA GAK BISA JAWAB BISANYA BERKILAH LICIN SEPETI BELUT, AYAT AYAT ALQURAN UNTUK KEPENTINGAN MENCARI DUIT. YANG PASTI NII KW 9 ALZAYTUN PIMPINAN AS PANJI GUMILANG ADALAH PENJUAL SURGA …
JADI HATI HATI KEPADA PARA DERMAWAN DAN DERMAWATI… INFAK DAN SODAQOHLAH DI TEMPAT YANG JELAS JANGAN PERCAYA DENGAN PROPOSAL KELILING DAN AMPLOP DENGAN NAMA YAYASAN YATIM PIATU ATAU FAKIR MISKIN YG DI TAWARKAN DI TEMPAT YANG SAYA SEBUT DI ATAS.DEMI ALLAH INI SAYA TULIS KARENA SAYA MERASA BERSALAH SETELAH IKUT BEROPRASI DI JKT DAN SAYA SADAR SETELAH MENGETAHUI KEBOBROKANYA, SAYA MASUK KAREA TIDAK TAHU DI PANCING DENGAN G KAJIAN…
AWAS JANGAN TERJEBAK DENGAN NEGARA DAJJAL NII KW 9 PANJI GUMILANG ALZAYTUN LAKNATULLAH.

Gunadharma Wushu Strikes NII KW IX

Selasa sore menjelang malam Perguruan Wushu Gerak Naga Gunadarma seperti biasa melakukan latihan rutin di kampus G Kelapa Dua. Namun ada yang berbeda dalam obrolan setelah latihan pada Selasa 15 Mei lalu. Putra, ketua wushu gerak naga, menceritakan dirinya dua minggu lalu pernah dijebak oleh anggota NII KW9 masuk ke dalam proses indoktrinasi melalui cara diskusi.

Pada awalnya Putra tidak curiga karena RO (nama inisial) mahasiswa D3 Gunadarma, mengajak Putra untuk bertemu dengan temannya yang tertarik mempelajari bela diri Wushu. Alih-alih membicarakan wushu, teman RO malah membelokkan pembicaraan ke realitas masyarakat di Indonesia, yang berujung pada menghasut kebencian kepada Negara Indonesia.

Keganjilan yang Putra rasakan, 'masak ngomong melulu pake dalil Al-Quran yang terjemahannya aja, cuma sepotong-sepotong lagi'.

Putra bukan satu-satunya yang pernah dijebak oleh anggota NII KW9. Maldalias, anggota wushu lainnya dan satu dari banyak mahasiswa Gunadarma, juga pernah merasakan percobaan indoktrinasi oleh NII KW9 dengan cara yang kurang lebih sama.

Malang bagi RO, tanpa sengaja malam itu RO melintasi tempat latihan, tepat saat Anak-anak wushu sedang saling tukar cerita tentang NII KW9. RO ditarik kehadapan yang saat itu ada empat orang. Putra, Fajar, Maldalias, dan Reza.

‘Lagi nyari mangsa lagi lo ya?’ Putra mengawali interograsi.
‘Berapa orang yang dah lo ajak?’ ‘Setoran lo setiap bulan berapa?’ ‘Siapa pimpinan lo?
‘dimana markas lo sekarang?’ berondong pertanyaan dari anggota wushu.

Terus mengelak, merasa bodoh, RO tidak mengakui tuduhan-tuduhan yang dilontarkan anggota wushu. Tapi RO tidak bisa mengelak lagi ketika pimpinannya menelpon dalam rangka koordinasi namun diangkat oleh Reza. Dan di dalam tasnya juga ditemukan catatan-catatan yang berisi materi doktri NII KW9 dan daftar mahasiswa yang menjadi target perekrutan NII KW9.

Melihat dokumentasi yang banyak mencantumkan nama-nama yang menjadi target perekrutan NII KW9, Wushu gunadarma merasa perlu untuk mendapatkan daftar anggota NII KW9 aktif  yang ada di Gunadarma.

Pukul 21.00, RO oleh para pendekar wushu diminta mengantarkan ke markas NII KW9. Lokasi markas tersebut berada di Gg. Kancil RT 14/02 Lenteng Agung. Sebuah rumah kontrakan yang berkedok sebagai pusat bimbingan belajar.

Sesampainya disana, kami langsung meminta masuk kepada anggota NII KW9 yang sedang berada di Markas, ‘di sini markas NII KW9 khan? Kami mo masuk untuk ambil dokumen daftar nama anggota NII KW9’.

Mengelak dan tidak bisa menerima, HA anggota NII KW9 yang membukakan pintu, bersilat lidah, tidak lama kemudian mengajak silat sungguhan. Tentu saja tawaran ini dilayani oleh anggota wushu.

Keributan tersebut diketahui juga oleh salah satu warga, yang kemudian melerai perkelahian. Kedatangan warga dimanfaatkan anggota wushu untuk melibatkan lebih banyak pihak untuk membongkar markas NII KW9 tersebut.

Pukul 21.30, Fajar menjelaskan ke rumah ketua RT. Reza menerangkan ke rumah Ketua RW. Sedangkan, putra dan Maldalias bersama wara setempat mengawasi aktivitas rumah tersebut. Tak lama kemudian Badan Bina Masyarakat (Babinsa) dari Koramil datang.

Pertama kali yang dilakukan Pak Eko aparat dari Babinsa meminta kejelasan laporan dari anggota Wushu. Diakhiri dengan ucapan beliau ‘saya menaruh apresiasi besar buat adik-adik, kalian ini sudah berani membela Negara’.

Anggota wushu, masyarakat dan koramil menggrebek rumah tersebut bersama-bersama. Masyarakat sekitar melihat ada dua orang yang keluar berlari dari rumah tersebut. Setelah melakukan penyisiran, satu orang tertangkap dan yang lain terlepas.

Penggeledahan rumah menunggu kedatangan para aparat dari Koramil dan Kodim yang baru datang pada pukul 23.00. Petugas polisi dari polsek timbul baru datang dini hari pukul 02-an. Sebagai saksi pelapor, anak-anak wushu terpaksa harus bersabar untuk bisa pulang menunggu proses ke kepolisian selesai.

Dari penyelidikan lebih lanjut pada malam tersebut, tertangkap 7 anggota NII KW9, 3 unit komputer, dan 5 kardus dokumen-dokumen NII KW9. Dokumen NII KW9 yang ada, buku undang-undang NII, majalah-majalah Al-Zaytun (pesantren termegah di Indramayu), buku tahunan dari beberapa SMA, sejumlah buku catatan, banyak poto kopian identitas diri, dan ‘lembar-lembar negara’ seperti: catatan keluar-masuk keuangan, daftar anggota, materi doktrin, dan bukti-bukti pembayaran.

Dari dokumen-dokumen yang ada tercatat jumlah anggota aktif dalam markas tersebut berkisar 20an orang, 7 diantaranya berketerangan sebagai mahasiswa Gunadarma.

Menurut Taufik Hidayat dari tim investigasi LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) yang datang ke lokasi, markas tersebut setingkat kelurahan. Idariah atau kode daerah 935607 menunjukkan malja (sebutan markas bagi NII KW9) tersebut berada di kabupaten Pasar minggu.

Daftar anggota menunjukkan terdapat 20an anggota aktif, 7 diantaranya tertulis adalah mahasiswa Gunadarma. Sedikitnya anggota dalam markas tersebut jangan membuat kita merasa terbebas. Menurut Sukanto, ketua aliansi mahasiswa korban NII KW9, wilayah pasar minggu (9356) mempunyai anggota yang relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan wilayah cilandak (9322) yang mempunyai anggota aktif paling besar berasal dari kalangan mahasiswa.

Menurut Reza, anggota wushu yang juga tergabung dalam aliansi mahasiswa korban NII KW9, ada beberapa hal yang menyebabkan kita harus selalu waspada terhadap kelompok NII KW9. Pertama, mereka tidak berterus terang dalam mendakwahkan ajaran (baca: doktrin) mereka, mereka menjebak target untuk indoktrinasi dengan berbohong mengajak diskusi dengan tema yang target senangi. Hal ini menyebabkan, orang bisa kurang persiapan dalam menangkis doktrin NII KW9 yang sesat.

Kedua, pekerjaan anggota NII KW9 sehari-hari dari pagi hingga malam hanya berkutat pada perekrutan orang. Sehingga walaupun anggota mereka sedikit tetapi berdampak massif bagi orang disekitar anggota NII KW9.

Namun hal ini jangan membuat masyarakat dan mahasiswa takut untuk belajar Islam. Justru karena kurang belajar Islam yang menyebabkan orang jatuh dalam sesat pikir. ‘Ajaran dan metode dakwah mereka (NII KW9) sangat berbeda dengan yang lain sehingga bagi siapapun yang mempunyai dasar belajar Islam dapat membedakan bahwa kelompok NII KW9 sesat’ kata Fajar yang biasa dipanggil Pak Haji oleh kawannya.

Perlu dicatat disini, pembagian wilayah tidak membatasi anggota NII KW9 untuk mencari calon anggota terbatas di wilayahnya, namun ini hanya pada persoalan administrasi saja. Sedangkan wilayah target tidak terbatas.

Semua anggota NII KW9 dan barang bukti dibawa ke Polsek Timbul. Anggota Wushu juga diminta ke polsek untuk dimintai keterangan. Wawancara pengisian BAP baru selesai pukul 05.30 pagi. Setelah itu pulang.

Petualangan pendekar wushu tidak sampai disitu saja. Sore hari mereka diminta untuk ke Polres Jakarta Selatan di Blok A. Sehabis Isya, Putra, Fajar, dan Reza bersama Bapak Taufik Hidayat dari LPPI bertemu dengan pihak kepolisian terkait. Setelah beberapa lama memberi keterangan dengan ajudan. Kami menghadap ke Kepala Satuan Intelejen Keamanan Polres Jakarta Selatan, Bapak Kompol H. Margono.

Mendengar pembicaraan serius antara Pak Taufik dengan Pak Kasat, memahamkan kami bahwa perlawanan menghadapi NII KW9 adalah perlawanan yang panjang dan pelik. Banyak pihak yang berkepentingan dalam melindungi kelompok NII KW9.

Temuan nama-nama anggota aktif NII KW9 ditindaklanjuti secara mandiri (tanpa polisi) dengan melaporkan anggota NII KW9 kepada orang tuanya masing-masing dengan bantuan pihak universitasnya.

Dari pengalaman aksi counter strike dari para mahasiswa yang tergabung dalam perguruan bela diri Wushu terhadap kelompok NII KW9, menunjukkan bahwa perlawanan NII KW9 harus dilakukan mulai dari diri sendiri bersama komunitas (peer group) kita bersahabat. Jangan dulu phobia. Kita masing-masinglah yang bertanggung jawab pada diri sendiri dan teman disekitar kita.