Wednesday, October 7, 2009

Waspada terhadap N11 KW IX atas nama Jihad Islam dan Dien Islam

Source : http://www.nii-crisis-center.com


Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Nama Allah Dan Muhammad RosullullahIslam Agamaku.
Bahwa NII KW9 pimpinan Syaikh Panji Gumilang/ Abu Toto adalah Dajjal Akhir Jaman laknatullah, yang berpusat di Pesantren Al-zaytun Indramayu Jawa Barat adalah gerakan sesat dan menyesatkan. Mereka mempunyai anggota relawan kurang lebihnya 135.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kini mereka banyak yang bersembunyi dibalik sebuah lembaga resmi yang berbadan hukum, contohnya YAYASAN FAKIR MISKIN atau YAYASAN YATIM PIATU, misalkan YAYASAN FIKRI AKBAR ( http://fikriakbar.wordpress.com/ ) di Malang dan juga di Jogja ada lembaga yang di pakai adalah AMPB ( Afiliasi Masyarakat Peduli Bangsa), dengan alamat : Perum Sidoarum Blok III Jl Cendrawasih S 84 rt 04/ rw 06 Godean Sleman Jogyakarta, akta notaris no 1 tgl 2 oktober 2006, sk mensos RI No 1032/HUK-PS/2007 no rek Mandiri cab yogyakarta 137-00-0592558-7, AMPB ini di pakai sebagai alat untuk meyakinkan masyarakat dalam rangka mencari dana, misal di pakai di gereja dengan nama baru : dompet peduli pendidikan dempet peduli sesama, denagan alasan untuk biaya orang gak mampu , lansia penyandang cacat, biasanya mereka membawa proposal aspal,jika perempuan lepas jilbab, mereka juga rela menukar imann-nya dengan alasan strategi dalam rangka JIHAD dan STRATEGI PERJUANGAN ikut kebaktian. Di kantor kantor instasi pemerintah swasta atau masjid/ mushola Rumah Sakit, masjid kalau hari jum,at mereka pakai proposal melobi DKM/ Majelis Dzkir, tapi untuk jamaah pakai amplop AMPB – Panti asuhan nurul ulum imogiri bantul jogjakarta, Alfaidzin jasinga bogor, pembangunan masjid nururohman gunung kidul DIY, kadang mereka juga pakai dompet peduli pendidikan. kalau di SPBU dan ATM2 pakai Nurul Ulum, dompet peduli pendidikan.kemudian kalau tempat Umum semacam terminal, Stasiun Pelabuhan ( dalam kapal pakai nama nurul ulum atau dompet pendididikan)Hebatnya lagi mereka mampu beroprasi di Mabes POlRI, Kejaksaan, Samsat, Dep HAM, Dep SOS, DLL pokoknya gak bisa di sebut satu persatu , juga di hotel hotel taman wisata pokoknya semua tempat yang dianggap produktif untuk meraup rupiah demi target infak yang mereka sanggupi untuk pembangunan pesantern alzaytun yang mereka anggap sentral Negara Islam Indonesia komandemen wilayah sembilan.
CARA MEREKA BEROPRASI
Ada ribuan orang jamaah nii alzaytun yang datang dari berbagai daerah, mereka di bagi menjadi beberapa devisi: Mall Mall, Tempat makan, Tempat Parkir, Bus Way, ATM ATM dan tempat tempat yang ramai lainya yaitu Halim, PG Cililitan, Lebak Bulus, BEKASI, BOGOR, Kampung Rambutan, Menteng, CITOS, AMBASADOR, TANGGERANG, DETOS,BLOK M, dll. masing masing devisi ada sekitar 8 orang atau lebih. Mereka menyebar setiap hari dan diawasi pakai sepeda motor oleh KORLAP. sehari mereka di target minimal Rp 200.000 , kalau tidak memenuhi target disuruh pergi lagi biarpun sampai malam, biasanya di jembatan penyebrangan. Kalau hari sabtu dan Minggu biasanya di Senayan sampai sekitar 70 orang mulai pukul 06.00- 20.30 pakai nama dompet peduli pendidikan dan yang perempuan lepas jilbab yang laki2 pakai baju rapi dengan pakai ID Card AMPB/ YAYASAN LAINYA. Kadang ada yang tidak pakai. Kalau di pusat perbelanjaan paling sering di mushola mushola.
KEMANAKAH UANG ITU
Sekedar informasi perbulan tiap devisi minimal terkumpul 1.500.000 juta bahkan bisa lebih banyak, kalau dari senayan saja perhari minimal 100 juta. Lantas kemana uang itu…… di setor ke rek BRI, danamon bca mandiri atas nama pimpinan tertentu pokoknya jabatan nya tinggi di Negara Dajjal Alzaytun, atas nama AMPB atau yayasan yayasan lain sebagai propagandanya. Biasanya dari uang sebanyak itu yang masuk ke yayasan hanya sekitar 10 sampai 30 % lantas sisanya kemana ….??? gak ada yang jelas… paling paling di makan oleh para abi2…. antek dan begundal Panji Gumilang. Ada sumber dana lain yaitu penebusan dosa… dengan biaya minimal Rp 1.500.000 samapai 3 juta, tergantung besar kecil dosanya. ini baru dana yang di kemplang dengan proposal kamuflase… belom beban infak yang harus di tanggung anggotanya minimal Rp 125 ribu sampai ada yang dengan nilai puluhan hingga ratusan juta tiap bulannya, hukumnya wajib menurut versi negara dajjal NII KW 9 alzaytun, tiap hari perorang yang aktif masih kena beban lagi min Rp 15 ribu perhari, Biaya hirjrah/ baiat minimal 2 juta sampai tak terbatas tergantung jumlah yang mau di baiat.
KENAPA KOK MEREKA TUNDUK PADA NEGARA DAJJAL NII KW 9 ALZAITUNKARENA MEREKA DI CEKOKI DENGAN DOKTRIN DENGAN MASUK NII MAKA AKAN MASUK SURGA ( DAJJAALLL KANNN..)ORANG LAIN… BIARPN KIYAI PESANTREN .. KALAU GAK MASUK NII ADALAH JAHILIAH ALIAS ORANG MEKAH ATAU KAFIR DAN TIDAK BERHAK MASUK SURGA, KALAU ADA YANG KRITIS BIARPUN BIARPUN MASIH BELUM TAHU APA APA HANYA MENANGANDALKAN LOGIKA KATANYA HATINYA SAKIT DAN IMAMNYA LEMAH… tentunya ini iman menurut versi Negara Dajjal NII KW9. biasanya diawasi dengan ketat oleh para abi NII KW9 laknatullah. dan langsung jadi terkenal sampai pusat. Kenapa para abi sebutan pejabat negara dajjal NII begitu getol mencari korban dan mengawasinya karena mereka mendapat hasil 20 % dari MH atau baiat . jadi gitu ceritanya, ITU KARENA PARA ABI ABI ITU TIDAK BEKERJA, JADI DARI MANA PENGHASILANYA KALAU BUKAN DARI SINI.MEREKA GAK AKAN MAU SAMA ORANG YANG PINTAR DAN CERDAS KARENA KALAU DI TANYA DIA GAK BISA JAWAB BISANYA BERKILAH LICIN SEPETI BELUT, AYAT AYAT ALQURAN UNTUK KEPENTINGAN MENCARI DUIT. YANG PASTI NII KW 9 ALZAYTUN PIMPINAN AS PANJI GUMILANG ADALAH PENJUAL SURGA …
JADI HATI HATI KEPADA PARA DERMAWAN DAN DERMAWATI… INFAK DAN SODAQOHLAH DI TEMPAT YANG JELAS JANGAN PERCAYA DENGAN PROPOSAL KELILING DAN AMPLOP DENGAN NAMA YAYASAN YATIM PIATU ATAU FAKIR MISKIN YG DI TAWARKAN DI TEMPAT YANG SAYA SEBUT DI ATAS.DEMI ALLAH INI SAYA TULIS KARENA SAYA MERASA BERSALAH SETELAH IKUT BEROPRASI DI JKT DAN SAYA SADAR SETELAH MENGETAHUI KEBOBROKANYA, SAYA MASUK KAREA TIDAK TAHU DI PANCING DENGAN G KAJIAN…
AWAS JANGAN TERJEBAK DENGAN NEGARA DAJJAL NII KW 9 PANJI GUMILANG ALZAYTUN LAKNATULLAH.

No comments:

Post a Comment